Selasa, 01 Desember 2009

puisi untuk kompetisi

( Puisi Wajib )

I’tikaf

 

Dilautan hikmah kalamMU
lirih hatiku bergetar mengeja alif-lam-mimMU

ditelaga bijak IqroMU
angin malas bergerak
malam-malam serasa berhenti

diluas langit malamMU
lukisan bulan melengkung sabit
goresan bintang mengerjap
mengalunkan melodi harmoni
diantara kerlip cahaya
tangan kecil ini menengadah hanya padaMU
disetiap menit yang berlalu

Ya Robbi
dada ringkih ini sesak
terguncang desah lantunan
bait-bait indah AsmaMU

Ya ilahi
KAUlah yang kuasa
penuhi segala pinta
mengharap KAU sudi teteskan rahmatMU
disepertiga akhir waktu yang merambat
disisa-sisa perjalanan
melintasi bukit-bukit dan lereng kesemuaan ini

Ya Gusti
damai ini milikMU
resapkan perlahan Ya Alloh
disetiap bilah hatiku


Karya : Epri Tsaqib

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Puisi pilihan)

C I N T A

Ya Aziz..........
Jika Cinta Adalah Ketertawanan
Tawanlah Aku Dengan Cinta Kepada-Mu
Agar Tidak Ada Lagi Yang Dapat
Menawanku Selain Engkau

Ya Rohim..........
Jika Cinta Adalah Pengorbanan
Tumbuhkan Niat Dari Semua Pengorbananku
Semata-mata Tulus Untuk-Mu
Agar Aku Ikhlas Menerima Apapun Keputusan-Mu

Ya Robbii..........
Jika Rindu Adalah Rasa Sakit
Yang Tidak Menemukan Muaranya
Penuhilah Rasa Sakitku
Dengan Rindu Kepada-Mu
Dan Jadikan Kematianku Sebagai
Muara Pertemuanku Dengan-Mu
Ya Robbii..........
Jika Sayang Adalah Sesuatu Yang Mempesona
Ikatlah Aku Dengan Pesona-Mu
Agar Damai Senantiasa Kurasakan
Saat Terucap Syukurku Atas Nikmat Dari-Mu

Ya Alloh..........
Jika Kasih Adalah Kebahagiaan
Yang Tiada Bertepi
Tumbuhkan Kebahagiaan Dalam Hidupku
Di saat Kupersembahkan Sesuatu Untuk-Mu

Ya Alloh..........
Hatiku Hanya Cukup Untuk Satu Cinta
Jika Aku Tak Dapat Mengisinya Dengan Cinta Kepada-Mu
Kemanakah Wajahku Hendak Kusembunyikan Dari-Mu

Ya Ar-Rahman.........
Dunia Yg Engkau Bentangkan Begitu Luas
Bagai Belantara Yg Tak Dapat Kutembus
Di Malam Yang Gelap Gulita
Agar Tidak Tersesat Dalam Menapakinya

Ya Ar-Rahhim…….
Berikan Alas Kaki Buat Hamba Agar Jalan Yg Kutapaki Terasa Nikmat
Meski Penuh Dengan Bebatuan Runcing & Duri Yang Tajam
Hamba Sadar Semua Ini Milikmu Dan Suatu Saat
Jika Kau Kehendaki Semuanya Akan Kembali Jua Kepada-Mu

Hamba pasrahkan kehidupan hamba kepada-Mu.

 

Karya : Epri Tsaqib

(Puisi pilihan)

 

Hati yang Merindu

 

Saat kerinduan tak tertahankan

Kala kesadaran mulai mengambang

 

Daku bertanya, “ ada apa gerangan?”

Ku bertanya, namun tak tahu untuk siapa…

 

 

Ku berseru, tapi semua membisu

Dunia seakan tuli

 

Entah kepada siapa lagi

Ku harus mengadu

Engkaulah ya Robbi, labuhan hati ini…

Hanya pada-Mu lah bersandar segala hati

Tolong…bimbinglah hati ini

Untuk selalu menyebut nama-Mu…

 

Ketika hati rindu bertemu…

Hanya Engkau-lah yang mampu membantu..

 

Ya, Allah…pertemukan kami dalam rindu-Mu

Rindu untuk bertemu dengan-Mu

Rindu kasih sayang-Mu…

Rindu petunjuk-Mu

 

Hingga kami takkan terpisahkan lagi

Masuk dalam golongan orang yang mencintai-Mu.

 

Karya : Asma Nadia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Puisi pilihan)

 

 

Tetesan Darah Cinta Palestina

 

Surat cinta terkirim ke penjuru dunia

Dengan segenap rasa kedamaian

Kata cinta sebagai karunia

Hanya terpendam di medan pertempuran

 

Ingin rasanya menuai surga

Kala tetesan berkucuran

Dalam setiap sayatan luka

Di sekujur yang telah tak terhiraukan

 

Kini, setiap hembusan napas

Mengalir bersama darah segar yang suci

Demi mempertahankan

Hak-hak yang dirampas

Oleh para koloni-koloni zionis banci

 

Tak peduli hujan peluru

Tak tergentarkan dengan letupan

Tank-tank yang menghalau

Kupenuhi panggilan suci

Bersama kalimat-kalimat suci

 

Allahu akbar…

La…ilaha illallah…

Muhammad rosululloh….

 

Walau nyawa telah berada ditenggorokan

Selagi jantung masih berdetak

Walau harus merangkak-rangkak

Selagi nadi masih berdenyut

Kobaran jihad takkan pernah surut

 

Setiap peluru musuh yang menembus kulit

Adalah penambah kekuatan perang

Setiap tetesan darah yang mengalir dari jantung

Adalah pembakar semangat jihad

 

Berjuang dengan segenap jiwa dan raga

Membela palestina tercinta

Adalah niat luhur para syuhada

Tuk menggapai ridha  azza wa jalla

 

Karya : Syamsul Al Arifai

 

 

 

 

 

 

 

(Puisi pilihan)

 

 

Bunda, Maafkan Dede

 

Air mata dosa mengalir tak bermuara

Luka hati tak berderak terus berbekas

Dalam lebih dalam dari palung lautan

Maafkan Dede Bunda,

 

Getar bergemuruh di dalam kalbu

Salah, khilaf sesal bukan penawar

Gundah, tangis temani waktuku

Hanya seonggok salah

Terlentang terbayang

 

Tergores merah samar peta purnama

Rindu akan purnama yang dulu cerah memelukku

Semaian kasih suci di lilitan waktuku

Tapi semua berlalu menjadi debu

 

Maafkan Dede Bunda,

Daun tangkai, akar kian layu

Tanpa tangan yang aku pegang

Ku cium hormat

Belenggu debu menutupiku

 

Karya : Chan Pada